FUNGSI KOLERASI GPS – E (Government, Parents, Skillful teacher and Environment) UNTUK
KEMAJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
oleh : Nur Laila Sari
A41170943
Teknik Produksi Benih'17
Pendidikan merupakan
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan menjadi salah satu aspek yang memerlukan
perhatian dan penanganan khusus oleh semua pihak, karena dengan pendidikan yang
baik akan melahirkan sumber daya manusia yang mumpuni sebagai salah satu kunci
kemajuan suatu bangsa. Namun, dari tahun ke tahun kualitas pendidikan di
Indonesia tidak kunjung mengalami peningkatan, justru mengalami kemunduran baik
dari segi kurikulum, fasilitas, kualitas pengajar dan lain sebagainya. Pemerintah
telah memberikan 20% dana APBN untuk pendidikan, namun masih banyak ditemui
daerah-daerah di ujung pulau Indonesia dengan kualitas pendidikan yang tidak
layak.
Berdasarkan survei
United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang
menyatakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke-10
dari 14 Negara di Asia – Pasific. Hal tersebut membuktikan bahwa masih banyak
kekurangan dalam pengaplikasian pendidikan terutama pendidikan formal. Setiap
tahun pemerintah mengupayakan evaluasi dan inovasi terhadap pendidikan di
Indonesia, dengan harapan tercapainya hasil yang diinginkan. Namun dalam
praktiknya banyak hal yang menjadi penghalang tercapainya tujuan tersebut.
Beberapa saat lalu,
Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo telah menandatangani perjanjian perdagangan
dengan negara asing. Hal ini menjadi salah satu guncangan bagi bangsa Indonesia
sendiri karena dengan sumber daya alam yang semakin lama semakin berkurang dan
sumberdaya manusia yang tidak berkembang akan menjadikan bangsa Indonesia kalah
dalam persingan perdagangan tingkat Internasional. Karena dengan sumberdaya
manusia yang mumpuni, akan menjadi kekuatan terbesar sebuah bangsa untuk terus
berkembang. Sumberdaya manusia yang berkualitas tercetak dengan pendidikan yang
berkualitas pula. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi terhadap beberapa
komponen yang ada di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Berdasarkan
penelitian yang dilakuakn dilihat dari segi internal dan eksternal sistem
pendidikan di Indonesia terdapat 4 faktor utama yang menyokong berjalannya
pendidikan, yaitu GPS – E (Government,
Parents, Skillful Teachers and Environment), jika fungsi dari keempat
komponen tersebut jelas dan dapat dikolerasikan dengan baik, maka pendidikan di
Indonesia akan mulai merangkak dan berkembang menjadi lebih baik.
1.
Government
Government (pemerintah) menjadi kunci utama dalam penentuan kebijakan sistem pendidikan di
Indonesia. pemerintah menentukan kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan dianggap sebagai bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses
belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang
sama dengan unsur-unsur lain dalam
pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan
tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi
itu sendiri. Sehingga dalam pembahruan pendidikan, perubahan itu hendaknya
sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan
kurikulum diikuti dengan pembaharuan
pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.
Disisi lain
pemerintah juga menyediakan fasilitas baik financial seprti beasiswa dan
fasilitas pembelajaran. Namun, jika kita melihat fasilitas financial yang
diberikan oleh pemerintah kepada siswa, tidak dipergunakan seutuhnya untuk
keperluan penunjang pendidikan. Akan tetapi tidak banyak dari mereka yang
menggunakan dana beasiswa tersebut untuk memenuhi kebutuhan non pendidikan yang
terkesan penyalahgunaan. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan dan
pengevaluasian bagi pemerintah dalam pendistribusian dana pendidikan. Fasilitas
kedua yang diberikan pemerintah adalah sarana pendidikan
yang tidak bisa
diabaikan proses belajar mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
diabaikan proses belajar mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
2. Parents
Parents (Orang Tua) merupakan pendidik paling dasar bagi
mereka yang mengenyam pendidikan. Karena pendidikan pertama yang diperoleh
seorang siswa adalah dari lingkungan keluarga. Orang tua yang cerdas akan
melahirkan keturunan yang cerdas pula. Sehingga dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan, orang tua akan menjadi promotor pertama bagi siswa.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sesuai dalam pemberian bekal
dasar bagi anak untuk kemudian mendapatkan pendidikan di bangku sekolah.
Mirisnya, saat ini banyak sekali orang tua yang terkesan tidak begitu
memperdulikan pemberian pendidikan dasar di lingkungan keluarga. Sehingga
mental dan kecerdasan anak di Indonesia tidak semuanya mumpuni. Menjadi orang
tua sebagai pendidik yang baik tidak lah mudah, oleh karena itu perlu adanya
persiapan sejak dini. Karena 20 – 30 tahun yang akan datang. Mereka yang
sekarang sedang duduk di bangku sekolah akan menggantikan peran para pemimpin
di atas.
3. Skillful Teacher
Pengajar yang professional sangat dibutuhkan dalam
proses pendidikan, karena lingkungan sekolah adalah lingkungan kedua dalam
penggalian ilmu bagi siswa dan guru akan menjadi sumber ilmu, apabila pengajar
tidak memiliki cukup kemampuan dalam penyampaian dan penguasaan materi hal ini
dapat menghambat proses penerimaan ilmu pengetahuan oleh siswa. Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan.
Kepiawaian dan kewibawaan guru
sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus
pandai membawa
siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administrator. Dengan demikian, dalam pembaharuan pendidikan keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administrator. Dengan demikian, dalam pembaharuan pendidikan keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Baru-baru ini, tenaga pengajar di Indonesia tentu
mengalami penurunan, karena kebanyakan dari mereka belumlah memenuhi syarat
formalitas yaitu penyandang lulusan sarjana stata 1 minimal. Sebenarnya
pemerintah juga telah menyediakan dana bantuan bagi tenaga pendidik yang ingin
melanjutkan studynya. Namun, hal ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Disisi
lain, kompetensi dalam pengajaran menjadi faktor utama kemudahan penyerapan
materi oleh siswa. Oleh karena itu, pengajar yang baik adalah mereka yang
mumpuni dalam materi dan ahli dalam komunikasi dan penyampaian materi.
4. Environment
Faktor yang terakhir dan tidak dapat ditinggalkan
adalah lingkungan, karena pendidikan lewat lingkungan justru terkadang
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan anak. Lingkungan
yang mendukung adalah lingkungan yang di dalamnya mengadung edukasi. Seiring
perkembangan teknologi, kondisi lingkungan di Indonesia turut mengalami
perubahan pula. Sehingga bagi mereka yang dibawah umur serasa mengalami tekanan
dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan yag setiap hari mereka jalani. Dalam
menjaga kestabilan lingkungan untuk mendukung kemajuan pendidikan, perlu adanya
kerjasama antara pihak pemerintah desa atau wilayah setempat dengan warga.
Dengan terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman, perkembangan fisik, mental,
dan pengetahuan anak akan lebih mudak di control. Besar harapan dapat
memberikan dampak yang baik demi kemajuan pendidikan untuk menciptakan kualitas
sumberdaya manusia yang berkualitas.
Dalam
menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara
langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi
bisa membawa dampak, baik positif maupun
negatif, dalam pelaksanaan pembaahruan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau langsung,
sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik
terutama masyarakat di mana peserta didik itu
berasal. Tanpa melibatkan masyarakat
sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu,
bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu
inovator dan pelaksana inovasi dalam
melaksanakan inovasi pendidikan.
melaksanakan inovasi pendidikan.
Apabila keempat faktor diatas dapat berjalan seimbang dan memiliki
korlasi yang baik, maka pendidikan di Indonesia tidak diragukan lagi. Karena
perlu adanya inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan global. Hal ini akan
menjadi sedikit sulit dalam penerapannya, akan tetapi apabila pemerintah
sebagai promotor telah memberikan keputusan bagi pendidikan maka mau tidak mau
komponen lainnya harus mendukung hal tersebut. Kesuksesan pendidikan di
Indonesia tidak serta merta dari hasil sebagaian pihak, namun perlu adanya
dukungan dari segala aspek dan komponen yang ikut perperan di dalam pendidikan.
Dengan pendidikan baik, maka Indonesia sipa bersaing secara terbuka dengan bangsa
asing pada perdagangan internasional.
Komentar
Posting Komentar