LAPORAN
PRAKTIKUM SOSIOLOGI PEDESAAN
OBSERVASI
KELEMBAGAAN FUNGSIONAL dan KEPEMIMPINAN
DI
DESA SUBANEN Kec. KALISAT JEMBER
Ditujukan untuk memenuhi tugas
praktikum sosiologi pedesaan
Oleh :
Nur
Laila Sari A41170943
JURUSAN
PRODUKSI PERTANIAN
PROGAM
STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
TAHUN
2017
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keseluruhan
nilai dan kelembagaan masyarakat, memiliki kemanfaatan bagi setiap anggota
kemsyarakatan tersebut. Setiap anggota dapat mempertahankan diri dan
mempertahankan eksistensinya melalui mekanisme adaptasi terhadap kelembagaan
yang telah tebangun. Pada sisi lain, setiap individu dalam prosesnya memiliki
andil dan pengaruh dalam dinamika kelembagaan masyarakat. kelembagaan dan
mekanisme yang telah terbangun dalam upaya mempertahankan diri pada akhirnya
dapat menjadi dan sekaligus potensi itu sendiri dalam memberdayakan anggota
masyarakat. pada akhirnya kelembagaan masyarakat memberikan luang bagi
anggotanya untuk berkreasi atau menciptakan dalam mempertahankan eksistensinya.
1.2
Tujuan
Tujuan
dilakukannya observasi ke suatu desa dalam acara praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa
dapat menentukan kelembagaan yang berfungsi dan mempengaruhi dalam kehidupan
masyarakat.
2. Mahasiswa
mampu mengidentifikasi peran kepemimpinan dalam dinamika masyarakat.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Organisasi Kelembagaan kemasyrakatan
Lembaga kemasyarakatan disebut juga
dengan istilah pranata social atau institui social. Beberapa sosiolog
memberikan definisi yang berlainan satu sama lain. Namun dalam pokok pembahasan
ini akan diketengahkan kedua definisi lembaga kemasyarakatan.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga
kemasyarakatan adalah suatu sistem norma khusus yang menata suatu serangkaian
tindakan berpola mantab guna memenuhi suatu keperluan khusus dari manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Menurut Soerjono Soenkanto (1997) lembaga
kemasyarakatan sebagai himpunan dari norma-norma segala tindakan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan bermasyarakat.
Unsur-unsur lembaga kemasyarakatan adalah sebagai berikut :
1.
Sistem norma yang terdiri dari sejumlah
norma dalam segala tindakan
2.
Tindakan berpola
3.
Kebiasaan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
2.2
Peran
Kelembagaan Di Desa
Berikut ini akan dikemukakan macam
lembaga kemasyarakatan dengan fungsi yang berbeda-beda.
1.
Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk
memnuhi keperluan kehidupan kekerabatan yang sering disebut sebagai lembaga
kekerabatan. Contoh : sistem perkawinan, keluarga, dll
2.
Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi
untuk memenuhi keperluan manusia dalam hal mata pencaharian, memprodusi,
menimbun. Menyimpan, dan mendistribusikan hasil produksi dan harta. Lembaga ini
disebut sebagai lembaga ekonomi.
3.
Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi
memenuhi kebutuhan manusia dalam distribusi kekuasaan dan wewenang mengatur
masyrakat disebut sebagai lembaga politik.
4.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya
seperti lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dll.
2.3 Peran
Pemimpin Masyarakat Desa
Salah satu unsure
masyarakat yang paling penting dalam membawa masyarakat kea rah yang lebih baik
adalah para pemimpin masyarakat tersebut. Pemimpin masyarakat merupakan
sesorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi orang untuk
berperilaku sesuai yang dikehendaki (Soekanto, 2000 : 318).
Menurut Soekanto (2000)
bahwa seseorang ditunjuk untuk menjadi seorang pemimpin di lingkungan
masyarakatnya dapat disebabkan adanya penunjukkan resmi dan tidak resmi.
Konsekuensi bagi seorang pemimpin resmi adalah seoang pemimpin dalam
melaksnakan tugasnya harus senantiasa berada di atas landasan-landasan atau
peraturan resmi. Sedangkan bagi pemimpin tidak resmi adalah setiap tindakannya
memiliki ruang lingkup tanpa batas-batas resmi karena ukuran benar atau
tidaknya tindakan dari seseorang
pemimpin terletak pada tujuan dari hasil pelaksanaan kepemimpinan tersebut,
menguntungkan atau merugikan masyarakat.
Kualitas pemimpin
masyarakat desa yang diperlukan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan
terampil yang selama ini diterima secara umum adalah pemimpin masyarakat desa
harus mampu berperilaku sebagai ing
ngarsi sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Pemimpin masyarakat desa senantiasa perlu
membangun kesadaran, pemahaman, dukungan, pelibatan dan komitmen terhadap
perubahan (Mulyadi, 1998). Pemimpin masyarakat desa terlebih dahulu harus
memiliki kesadaran terhadap perubahan yang terjadi atau potensial terjadi, yang
selanjutnya muncul keinginan untuk memahami perubahan yang terjadi.
2.4 Kelebagaan di Desa
Mengingat keberagaman yang ada di
Indonesia, peran lembaga pemerintahan tindak sama di setiap desa. Desa yang
umunya terdapat di pulau Jawa, adat
istiadat umunya berlandaskan pada kepentingan yang sama atas daerah tertentu,
bukan di dasarkan ats hubungan daerah. Dengan demikian ikatannya tidak terlalu
kuat seperti desa desa di luar jawa. Kepala desa tidak ditetapkan berdasarkan
hukum adat, namun didasarkan atas sistem pemilihan yang telah sejak lama
dikenal.
Latar belakang desa memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap lembaga pemerintahan desa sekarang ini. Mayoritas
masyarakat desa hidup dari pertanian. Desa dengan kaum petaninya harus
diperkuat kedudukannya. Supaya pertanian
yang menjadi aspek unggulan atau cirri khusus sebuah pedesaan mampu berkembang
dengan baik, sehingga mampu menopang dan meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar.
BAB
3. METODOLOGI LAPANG
3.1 Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktikum observasi kelembagaan fungsional dan kepemimpinan
dilaksanakan pada hari Kamis,
November 2017 dan hari Selasa,
November 2017 bertempat di Desa Subanen, Kec. Kalisat, Kab. Jember.
3.2 Jenis
Responden
Responden yang menjadi narasumber dalam
observasi kali ini adalah sebagai berikut :
1. Kepala
Desa/perangkat desa
2. Penyuluh
pertanian
3. Tokoh
masyarakat
4. Tokoh
perempuan
5. Tokoh
pemuda
6. Masyarakat
miskin
3.3 Metologi
praktik lapang
Berikut
ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka observasi
praktikum sosiologi pedesaan, yaitu :
1. Setiap
lima orang mahasiswa membentuk pasangan atau kelompok untuk melakukan persiapan
mengidentifikasi kelembagaan di masyarakat pedesaan
2. Setiap
kelompok melaksanakan wawancara dengan beberapa narasuber/responden sesuai yang
telah disebutkan di atas
3. Menentukan
desa berdasarkan keterkaitannya dengan usaha tani dan perkembangan
pembangunannya
4. Menggali
beberapa aspek dalam wawancara, yaitu :
a. Jenis
dan tujuan dari lembaga setempat
b. Pengaruh
dan peran dari lembaga
5. Melakukan
pengumpulan data dan pembuatan laporan terkait observasi praktikum kelembagaan
fungsional dan kepemimpinan yang ada di desa.
BAB
4. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Kelembagaan
Desa beserta Deskripsinya
1. Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
PKK
merupakan salah satu kelembagaan yang hampir di seluruh desa diadakan dengan
notaben keanggotaannya adalah perkumpulan ibu-ibu dalam suatu desa. Di Desa
Subanen kelembagaan PKK dapat dikatakan aktiv karena dengan jumlah keseluruhan
anggota 22 orang mampu menjadi promotor keaktivan perempuan di desa tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang secara rutin telah dilakukan oleh
lembaga PKK desa Subanen :
a. Pengajian
hari Rabu dengan lokasi berpindah dari satu rumah warga ke rumah warga lain,
diikuti oleh 70 warga perempuan di desa tersebut.
b. Pengajian
hari minggu menetap dib alai desa subanen diikuti oleh 65 orang.
c. Pos
pelayanan terpadu untuk balita dan lansia (usia diatas 40 tahun) setiap satu
bulan sekali secara berkelanjutan. Bertempat di rumah warga sebagai kader.
d. Perkumpulan
rutin rapat pertanggung jawaban kegiatan bertempat dib alai desa Subanen
e. Kerja
bakti di alai desa dalam waktu tertentu sesuai yang ditentukan.
f.
Pelatihan pembuatan kue dan kerajinan
g. Mengiuti
kegiatan perlombaan 10 wajib PKK
Tujuan didirikannya PKK adalah sebagai
wadah bagi perempuan yang memiliki kmampuan dan untuk dikembangkan. Peran ibu
Anwar dalam organisasi PKK desa Subanen sangatlah besar, karena beliau selalu
berupaya baik secara materiil maupun bentuk usaha lainnya, demi menyatukan
perempuan di desa tersebut. Peran manfaat PKK terhadap kemajuan desa ngatlah
penting, dikarenakan pengaruh yang diberikan terhadap masyarakat besar, akan tetapi
beberapa kendala dan yang menjadi kendala utama lembaga ini adalah pengubahan
pola fikir masyarakat perempuan untuk ikut berperan dalam kemajuan desa.
Sebagai ketua PKK ibu Anwar memiliki harapan bahwa ingin memajukan lembaga PKK
desa dengan mengajak seluruh masyarakat perempuan untuk turut serta andil dalam
sseluruh rangkaian kegiatan maupun untuk menjalankan program kerjanya. Sampai
saat ini masih aktiv.
2. Kelompok
tani
Terdapat sebuah kelompok tani sebagai
salah satu organisasi desa yang memiliki pengaruh cukup penting dalam
perkembangan desa. Karena masyarakat desa identik dengan kegiatan pertanian,
maka kelompok tani di desa Subanen sangat aktiv sehingga memperoleh bantuan
mesin panen padi dari pemerintah serta subsidi pupuk. Ada Hipam (Himpunan Induk
Pemakai Air Minum) air irigasi untuk persawahan yang diambil dari salah satu
sumber mata air. Permasalahan pertanian di desa Subanen adalah irigasi air.
Sehingga peran dan fungsi dari organisasi ini menjadi sangat penting karena,
mayoritas penduduk desa Subanen adalah petani trasidional yang membutuhkan
banyak informasi untuk mengembangkan pertaniannya. Pengaruh pemimpin kelompok
tani jelas terlihat dan berdampak baik bagi anggotanya. Sampai saat ini masih
aktiv.
3. Karang
Taruna
Seharusnya karang taruna merupakan
kegiatan aktiv di desa untuk pemuda yang berperan aktiv dalam kemajuan desa.
Namun, serasa berbanding terbalik dengan kenyataan yang terdapat di desa
Subanen bahwasannya organisasi karang tarunanya tidak menunjukkan keaktivan.
Dapat dikataka aktiv apabila mendekati 17 Agustus dan keikutsertaan lomba
(Voly, sepak bola, dll). Sampau saat ini sudah tidak aktiv.
4. BPD
(Badan Permusyawaratan Desa)
BPD adalah lebaga yang mengawasi kinerja
kepala desa atau sebagai penasehat dengan struktur sendiri. Anggota BPD
terdapat 9 orang
5. Babinsa
Badan yang memantau keamanan desa dari
unsure kepolisian, TNI, dll
6. PNPM
Membantu pemberian modal bagi masyarakat
untuk berusaha
7. LPMD
Lembaga yang mengelola proyek ataupun
anggaran dana yang diturunkan dari bendahara. Sama halnya dengan pengawas
lapang dalam pelaksanaan program desa. Anggotanya adalah karang taruna sejumlah
9 orang. Conoh : Jalan, Tembok Penahan tanah, irigasi, pembanguna atau renovasi
balai desa
8. Lembaga
Kesehatan
Terdapat
satu bidan di desa Subanen, terdapat juga Pustu (seperti puskesmas tetapi
terletak di desa). Samapi saat ini masih
aktiv.
Kegiatan
yang muncul dari kebiasaan masyarakat adalah :
1. Pengajian
oleh RT di suatu dusun dengan struktur kepengurusan tersendiri (Ibu Qurrotul
Aini)
2. Lembaga
yang mengurusi kematian tergantung kesadaran RT
3. Home
Industry (daur ulang sampah, industry batik)
4.2 Hasil
wawancara Narasumber
Narasumber
|
Hasil
|
Kepala desa/perangkat Desa
|
Pemaparan
mengenai jenis-jenis lembaga masyarakat secara detail, dengan informan ibu
Ayu Fitriani selaku sekertaris desa Subanen
|
Penyuluh pertanian
|
Penyuluh
pertanian bergabung menjadi satu dengan gapoktan di desa Subanen dan
penyelenggaraan sosialisasi dib alai desa. Akan tetapi hubungan anatar
kelompok tani dengan pemerintah desa kurang baik.
|
Tokoh masyarakat
|
Tokoh
perempuan yang paling berpengaruh adalah Ibu Kepala Desa. Secara umum tokoh
yang snagat berpengaruh adalah ulama’.
|
Tokoh masyarakat
|
Kebanyakan
dari masyarakat tidak tamat SD, bekerja sebagai petani atau buruh tani,
tingkat perekonomian menengah kebawah
|
Tokoh pemuda
|
Banyak sekali
pemuda di desa Subanen yang tidak melanjutkan sekolah, hal tersebut
megakibatkan banyak nya pengangguran.
|
Masyarakat umum
|
Tokoh umum
masysarakat desa dapat dikatakan sangat tertutup dengan hal hal baru. Tinkat
kemiskinan di desa ini dapat dikatakan tinggi, disamping rendahnya pendidikan
warga, kurangnya kepedulian dan pola fikir masyarakat yang masih rendah
menjadi pemicu banyaknya pengangguran di desa ini.
|
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat
selalu di posisikan pada tingkat paling tinggi, seperti Setiap tahun perbaikan
jalan dan saluran irigasi selalu di anggarkan, untuk kemajuan atau pemberdayaan
masyarakat, ada juga kegiatan bedah rumah untuk masyrakat yang tingkat klayaan
rumah nya sangat memperihatinkan. Akan tetapi Tingkat kesadaran masyarakat
sangat rendah, sehingga terjadi kesulitan dalam pendataan mauapun perubahan
pola fikir masyarakat. solusi yang diberikan adalah dengan mengikuti dan mengarahkan
secara pelan pelan. Banyak nya penduduk yang tidak berpendidikan mengakibatkan
banyak terjadinya kesenjangan social.
Keinginan
lembaga untuk kedepannya adalah diberlakukannya kembali KUD (Kredit Usaha
Desa), karena kebanyakan dari masyarakat perekonomiannya menengah kebawah.
Dahulu KUD sudah pernah diadakan, akan tetapi karena pengelolaan yang kurang
maksimal hingga akhirnya tinggal nama, akan tetapi menurut ibu Ayu Fitriani
selaku sekertaris Desa apabila saat ini di dirikan kembali, diharapkan mampu berjalan
dengan baik. Sebenarnya pengaruh pemimpin dalam setiap organisasi atau kelompok
pasti besar, akan tetapi apabila tidak didukung dengan anggota yang mumpuni
akan terlihat biasa atau bahkan seakan-akan tidak ada pengaruhnya.
BAB
5. KESIMPULAN dan SARAN
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan praktik kunjungan lapang yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kelembagaan memiliki arti sebagai
pranata social (Koentjaraningrat, 1964). Kelembagaan desa sangat bereran
penting dalam penyatuan masyarakat desa untuk memajukan desa tersebut.
2.
Dalam sebuah desa pasti terdapat
berbagai macam lembaga (organisasi ataupun kelompok) yang didirikan dengan
maksud dan tujuan berbeda-beda.
1.2 Saran
Saran yang dapat diberikan setelah kegiatan praktik
kunjungan lapang ke desa wisata organic Lombok Kulon Bondowoso yaitu perlu
adanya penggalian informasi secara lebih dalam lagi, dengan harapan semua
sumber informasi akan didapatkan dari observasi yang telah dilakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyadi.1998.Total Quality management.Yogyakarta:Adytia
Media.
Soerjono Soekanto.2002.Sosiologi Suatu Pengantar.jakarta:Raja
Grafindo Persada.
Komentar
Posting Komentar