LAPORAN
PRAKTIKUM
Diajukan
guna memenuhi persyaratan acara praktikum Kimia Dasar pada laboratorium Biosain
Politeknik Negeri Jember
Oleh
:
Kelompok
01
Nur Laila
Sari (A41170943)
Muhammad
Lutfi (A41171133)
Firdayatul
Aulia (A41171394)
Ervina
Qudsiah (A41171065)
Risqi putra
wardani (A41171307)
M. Fariz
Avin F. (A41171394)
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Satu
komponen pembangun (building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu
gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida. Sebuah
sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada
seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang
dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. DNA dapat
diisolasi, baik dari sel hewan, manusia, maupun pada tumbuhan. DNA ma nusia
dapat diisolasi melalui darah. DNA pada tumbuhan juga dapat diisolasi,contohnya
pada tumbuhan bawang merah (Allium cepa) dan pada pisang (Musa sp).
Isolasi
DNA memiliki beberapa tahapan yaitu: (1)Isolasi sel; (2)Lisis dinding dan
membran sel; (3)Ekstraksi dalam larutan; (4)Purifikasi; dan (5)Presipitasi.
Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan
presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan
berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi
yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan
akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah
mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi,
contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm.
Langkah
pertama untuk mendapat- kan DNA plasmid adalah dengan menumbuhkan sel-sel
bakteri yang me- ngandung plasmid rekombinan. Setelah itu sel dipanen, dinding
serta membran sel dipecah sehingga isi sel (ekstrak sel) keluar. Ekstrak sel
ini kemudian dipurifikasi dengan serangkaian perlakuan sehingga diperoleh DNA
plasmid yang murni. Isolasi DNA yang dilakukan dalam penelitian ini menurut
standar prosedur yang sudah biasa dilaksanakan. Homogenisasi sel dengan
prosedur ini akan menghasilkan DNA utuh karena proses ini menyebabkan disrupsi
sel dan tercucinya komponen-komponen sel lain selain DNA.
1.2 Tujuan
dan Manfaat
1.2.1
Tujuan
Tujuan
dari dilaksanakannya kegiatan isolasi DNA genom pada daun tanaman cabai adalah
:
a. Untuk
mengetahui tingkat kemurnian dan konsentrasi DNA genom yang di ekstrak dari
daun tanaman cabai besar dan cabai kecil.
b. Mampu
membedakan hasil ekstraksi/isolasi DNA genom yang menggunakan Nitrogen cair dan
tidak.
c. Mampu
menjelaskan hasil perhitungan dan perbandingan antara kemurnian dan konsentrasi
dari steptofotometer dan hasil yang telah divisualisasi menggunakan UV trasluminator.
d. Mampu
mengidentifikasi DNA yang baik dan yang mengalami kerusakan (meroket).
1.2.2
Manfaat
Manfaat
yang dapat diperoleh setelah praktikum isolasi DNA genom adalah sebagai berikut
:
a. Meningkatkan
pengetahuan mahasiswa mengenai gen, genom, dan DNA.
b. Memberikan
pengalaman sebagai langkah awal untuk mampu mengembangkan tanaman secara in vitro.
c. Mampu
memberikan keberanian bagi mahasiswa untuk bersentuhan langsung dengan alat dan
bahan kimia yang ada di laboratorium.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi DNA adalah proses
pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan
dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk
mencegah DNA rusak (yuwono,2008).
Salah
satu prinsip isolasi DNA adalah dengan teknik sentrifugasi akan mengendapkan
DNA. Supaya hasil isolasi berupa DNA murni yang tidak tercampur dengan
molekul-molekul lain maka dalam proses isolasinya dicampurkan berbagai macam
larutan (Pazdernik nj. 2009).
Pada
sel eukariotik termasuk tanaman dan hewan bagian terbesar dari DNA berada pada
nukleus yaitu organel yang dipisahkan dari sitoplasma dengan membran. Nukleus
terdiri dari 90% keseluruhan DNA seluler. Sisa DNA adalah organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Karena DNA terdapat pada nukleus , maka perlu adanya
metode pelisisan sel sampai pemanenan sel. Dimana metode tersebut merupakan
bagian dari metode isolasi DNA (elrod, 2007).
Terdapat organel-organel bermembran
ganda di dalam sitoplasma, termasuk mitokondria baik pada tumbuhan maupun hewan
oleh karena itu perlu dilakukan isolasi DNA pada tanaman dan hewan untuk
mengetahui DNA dari tanaman tersebut. DNA tanaman dan hewan tersimpan dalam
nucleus yang terbungkus oleh membran. Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat
untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.
Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat
molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di
bagian bawah tabung. Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam fraksi yang
terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian bawah.
BAB
4. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
berikut ini merupakan tabel hasil
pengamatan kemurnian dan konsentrasi Dna Genom hasil isolasi dari daun tanaman
cabai besar (Capsicum annum) dan cabai kecil (Capsicum frustescent) dengan bantuan Steptofotometer :
No.
|
Golongan
|
Kelompok
|
Jenis tanaman
|
Kemurnian
|
Konsentrasi
|
1.
|
A
|
1
|
Cabai kecil
|
1,87
|
2,05
|
2.
|
2
|
Cabai kecil
|
2,14
|
2,78
|
|
3.
|
3
|
Cabai besar
|
2,29
|
1,28
|
|
4.
|
4
|
Cabai besar
|
2, 63
|
1,01
|
|
5.
|
B
|
1
|
Cabai besar
|
1,62
|
1,37
|
6.
|
2
|
Cabai besar
|
1,28
|
0,72
|
|
7.
|
3
|
Cabai kecil
|
1,98
|
0,16
|
|
8.
|
4
|
Cabai kecil
|
1,88
|
0,63
|
|
9.
|
C
|
1
|
Cabai besar
|
2,33
|
0,57
|
10.
|
2
|
Cabai besar
|
1,90
|
0,61
|
|
11.
|
3
|
Cabai kecil
|
1,95
|
1,32
|
|
12.
|
4
|
Cabai kecil
|
2,00
|
0,81
|
|
Rata
– rata cabai besar
|
2,00
|
7,07
|
|||
Rata-rata
cabai kecil
|
1,97
|
0,92
|
Tabel 1.1: hasil uji kemurnian dan
konsentrasi isolasi genom pada
tanaman cabai besar dan kecil
Setelah diuji menggunakan steptofotometer, DNA di masukkan
pada alat Elektrofotoresis dengan media gel agarus dan dipanaskan selama selama
30 menit dengan tekanan 100 Volt (proses running). Setelah 30 menit, cetakan
media gel agaros yang telah terisi hasil per running an DNA, dimasukkan ke
dalam UV transluminator untuk di visualisasi, maka nampaklah pergerakan dari DNA hasil seperti gambar di bawah ini :
Doc. Kelompok B1.
Uv.transluminator, lab.biosains
Gambar 1.1 hasil isolasi DNA genom setelah di visualisaasi menggunakan
UV trasfometer.
4.2
Pembahasan
Genom merupakan sepotong
DNA/segment DNA yang menyandi protein mengandung semua informasi genetic yang
dimilikinya. Dengan penemuan ini ditemukan bagaimana informasi genetic
diwariskan dan diekspresikan. Sedangkan DNA adalah asam nukleat yang mengandung
perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara selular. DNA sendiri
terdapat pada nucleus, kloroplas dan mitokondria.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kegiatan isolasi DNA adalah pertama,
keutuhan molekul DNA, idelanya semakin besar molekul DNA yang dapat diisolasi
akan semakin baik. Kedua, efektifitas
isolasi, pada jaringan tanaman tertentu kemungkinan memiliki lapisan dinding
sel yang terdiri dari senyawa selulosa, atau pectin yang lebih tebal
dibandingkan dengan yang lain. Ketiga, kemurnian DNA hasil isolasi, seringkali bahwa
SNA yang diisolasi masil mengandung senyawa-senyawa protein pada jumlah
tertentu, ataupun senyawa metabolic seunder lainnya yang dapat menghambat
efektifitas pencernaan secara enzimatis. Oleh sebab itu, tindakan pengontrolan
kualitas DNA dengan melakukan pemisahan secara elektroforesis segera setelah
tahap isolasi dilakukan mutlak untuk dilaksanakan agar kualitas DNA yang
dihasilkan dapat diketahui secara dini. Keempat,
praktis dan ekonomis, metode isolasi yang ideal tentu saja adalah metode
yang memiliki prosedur langkah kerja yang sederhana, cpat dan membuat biaya
yang murah.
Sebelum
memasuki proses selanjutnya, kemurnian dan konsentrasi DNA hasil isolasi perlu
dihitung menggunakan steptofotometer. Tingkat kemurnia dapat ditentukan dengan
cara menghitung rasio antara nilai 260
nm – 280 nm pada sampel DNA. Nilai 260 nm merupakan nilai maksimum DNA
dapat menyerap cahaya, nilai tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan
kkonsentrasi DNA, sedangkan nilai 280 nm merupakan nilai maksimum residu
protein dapat menyerap cahaya. Seperti
yang sudah ditampilkan pada tabel 1.1 di atas yang merupakan
hasil pengukuran kemurnian dan konsentrasi menggunakan alat spektofotometer
yang dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari konsentrasi dan kemurnian isolasi
DNA genom daun cabai besar (Capsucum
annum) secara berturut turut adalah 7,70
dan 2,00, sedangkan untuk cabai
kecil konsentrasi dan kemurnian secara berturut turut adalah 0,92 dan 1,97. Sehingga apabila dilihat dari rata-rata kemurniannya, hasil
isolasi DNA genom ini layak untuk menuju tahapan uji selanjunya.
Analisa DNA dimulai dengan melakukan
ekstraksi/isolasi DNA genom dari salah satu bagian tumbuhan yang mengandung
banyak DNA, seperti daun. Ekstraksi DNA dimulai dengan pengekstrakan daun muda
tanaman cabai besar (Capsicum annum) yang
mengandung sedikit komponen selain DNA , Presipitasi,
purifikasi, elektroforesis dan terakhir visualisasi oelh UV transluminator. Kualitas
DNA hasil ekstraksi dianalisis dengan bantuan gel agaros yang diektrak dari
tanaman rumput laut , yang digunakan untuk melihat mobilitas/pergerakan DNA
melalui pori-pori kecil yang terbentuk dalam padatan gel agarosa. Secara umum,
molekul yang ukurannya kecil akan lebih cepat bermigrasi karena memiliki esekan
yang relative rendah saat bergerak mnuju elektroda positif. Kemudian hasil pergerakan DNA dari
elektroforesis divisualisasi dengan UV transluminator, seperti pada gambar
1.1.
Dari
gambar hasil visualisasi UV trasluminator dapat diketahui bahwa pita DNA
terlihat menyebar seperti yang ditujukan pada gambar golongan B, menunjukkan
adanya ikatan antar molekul DNA yang terputus yang diduga terjadi saat proses
ekstraksi berlangsung, sehingga genom DNA terpotong menjadi bagian yang lebih
kecil (dalam ilmu biokimia disebut dengan istilah meroket). Terputusnya ikatan
antar molekul tersebut dapat disebabkan oleh adanya gesekan fisik yang
berlebihan pada proses pemipetan, pada saat proses pengocokan dibolak balik, disentrifus,
atau dikarena tidak digunaknnya nitrogen cair saat proses ekstraksi oleh golongan
B. Penggunaan Nitrogen cair akan sangat
berpengaruh pada tingkat kemurnian genom, karena fungsi dari nitrogen cair
adalah untuk mempermudah pemisahan komponen lain selaun DNA, sehingga akan
didapatkan DNA murni. Proses pengekstraksian pada golongan B dikatakan masih
belum sempurna sehingga masih banyak komponen lain selain DNA yang masih
tercampur.
Dari
hasil isolasi DNA di atas, terlihat pada A2 dan C1 muncul lokus- lokus gen yang
menunjukkan adanya pergerakan DNA yang dapat dilihat setelah divisualisasi dengan
UV transluminator. Bagian ini dapat dikatakan baik di antara hasil kelompok
yang lain, namun bukan berarti pengisolasian yag dilakukan kelompok lain
menunjukkan kegagalan, karena setiap praktikum dan penelitian pasti membutuhkan
evaluasi dari praktikum sebelumnya.
Banyak
sedikitnya DNA yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor pada saat
ekstraksi dan kondisi sample. Komalasari (2009) menyatakan bahwa konsentrasi
hasil DNA dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kecepatan ekstraksi pada waktu
ekstraksi dan komposisi penambahan lisis buffer. Faktor kecepatan ekstraksi
merupakan faktor yang paling berpengaruh karena pada tahap lisis sel dan
presipitasi.
BAB 5. KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum isolasi DNA genom dari
daun tanaman cabai besar dan cabai kecil, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Untuk
dapat mengetahui tingkat kemurnian dan konsentrasi suatu DNA genom, maka perlu
dilakukannya isolasi dan harus melewati beberapa proses yang telah ditetapkan.
b. Setelah
DNA genom di visualisasi oleh UV Transluminator, maka praktikan mampu
membedakan mana hasil DNA genom yang memenuhi standart untuk pengujian lanjut,
dan mana hasil yang kurang sempurna, serta penyebabnya.
c. Praktikan
telah mampu membedakan hasil perhitungan kemurnian dan konsentrasi oleh
steptofotometer dengan hasil visualisasi UV trasnluminator, serta praktikan
mampu untuk menghitung secara manual.
5.2
Saran
Berikut ini merupakan beberapa saran yang ditujukan kepada praktikan
maupun teknisi labolatorium adalah sebagai berikut :
a. Dalam
setiap melakukan praktikum, akan lebih baik apabila praktikan mengenakan
pakaian jas dan alat perindungan diri lainnya, karena selama proses praktikum
akan selalu berhubungan dan berdekatan dengan alat dan bahan bahan kimia yang
tentunya mmiliki dampak negative bagi kesehatan.
b. Dalam
proses praktikum, akan lebih baik apabila praktikan mampu melakukan kegiatan
isolasi sesuai yang telah diintruksikan sebelumnya oleh teknisi laboratoriium,
sehingga praktikan mampu lebih banyak berperan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana
Dwi Wahyuni. 2009. Teknik Isolasi DNA
Genom menggunakan modifikasi Buffer CTAB. Sumatra Barat :
BPTB
Ferdiah,
Pujiyanto. 2013. Optimasi Isolasi DNA
cabai berdasarkan kualitas dan
kuatitas daun serta teknik penggerusan. Semarang : Universitas Diponegoro
Husada
Eko Darma, dkk. 2014. Laporan Akhir
Praktikum Pengantar Bioteknologi Pertanian. Padang : Universitas Andalas
Komentar
Posting Komentar