LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT PENGUJIAN BENIH
Di Laboratorium Teknik Produksi Benih


Oleh :
Nur Laila Sari  (Golongan B)
A41170943

Dosen Pengampu : Ir. Sri Rahayu, MP
                               Ir. Titien Suhermiatin, MP
Teknisi                 : Yuliatiningsih, S.St
                               Rina Sofiana, S.St

PROGRAM STUDI TEKNI PRODUKSI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017/2018





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
       Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman dan atau benih yang dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan pertanaman (Sutopo, 2004). Benih sebagai komoditi perdagangan dan sebagai undur baku mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian. Dengan pengujian yang dilaksanakan itu perlu mendapatkan penstandaran, selain memudahkan distributor dan para pembutuh dalam penyediaan permintaan, juga harus menjamin ketepatan/kebenaran persyaratannya.  karena dengan benih yang berkualitas, mampu mendorong perekonomian masyarakat dalam hal pertanian dengan peningkatan hasil produktivitas tanaman yang dibudidayakan. Sebelum benih dilepas/diedarkan untuk di jadikan bahan tanam, benih terlebih dahulu harus dilakukan pengujian, seperti uji kemurnian, uji daya kecambah, uji kadar air, uji kesehatan, dan pengujian lainnya yang diperlukan guna pengumpulan data terkait benih yang diuji.
Bagi mahasiswa yang menekuni dunia perbenihan, wajib hukumnya untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan benih, seperti pengujian benih. Untuk menunjang pemahaman mengenai hal tersebut, perlu diadakannya praktikum dalam rangka pengujian benih maupun yang hal lain yang berkaitan dengan benih. Namun, sebelum melakukan praktikum, praktikan hendaknya mengetahui nama nama alat yang akan digunakan untuk menunjang proses praktikum. Sebagai contoh pada praktiku di dalam laboratorium, praktikan harus mengenal dan mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat, sehingga selama proses praktikum, tidak akan terjadi kendala maupun hal hal yang tidak di inginkan. Oleh karena itu, kegiatan pengenalan alat alat praktikum ini sangat perlu dilakukan.


1.2  Tujuan
       Tujuan dari dilakukannya praktikum pengenalan alat-alat di laboratorium adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menambah pengetahuan dan keahlian mahasiswa pada awal praktikum berbenihan.
2.      Mengenalkan fungsi dan kegunaan alat yang tersedia di laboratorium berbenihan.

 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1  Benih
       Benih merupakan biji yang dipergunakan dalam pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis dan menjadi komponen dalam agronomi. Sebagai komponen agronomis masalah benih ini lebih berorientasi pada penetapan norma-norma ilmiah, jadi lebih bersifat teknologis (Kartasapoetra, 1986).  
            Benih merupakan symbol dari suatu permulaan, yang merupakan inti dari kehidupan dari alam semesta dan paling penting adalah kegunannya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Benih disini adalah tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman, sehingga masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi disini dapat diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapangan produksi dengan segenap unsure alam tanamn, hewan dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal (Viera, 2010).
1.2  Pengujian Benih
Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu atau kualitas benih. Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. Viabilitas benih atau daya hidup benih yang dikecambahkan oleh dua informasi masing masing daya kecambah dan kekuatan tumbuh dapat ditunjukkan melalui gejala metabolism benih ata pertumbuhan benih.
Dalam melaksanakan pengujian benih yang pertama tama dilakukan adalah menyediakan suatu contoh benih, kemudian pengujian kemurnian dan kadar air. Setelah itu barulah dilakukan uji daya kecambah , uji kekuatan tumbuh benih ataupun uji kesehatan benih terhadap contoh tersebut (Lita Sutopo, 1993).
Tujuan pengujian benih adalah untuk mengkaji dan menetapka nilai setiap contoh benih, yang perlu diuji selaras dengan faktor kualitas benih. Faktor kualitas benih ditentukan oleh presentase dari benih urni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya kecambah maupun daya tumbuh benih (Ance G. K, 2003).
            Pengujian benih pada umunya ada 3 macam yakni, uji kemurnian benih, kadar air dan daya kecambah benih, adapun uji kesehatan dan viabilitas merupakan tambahan.

1.      Pengujian kemurnian benih
Kemurnian benih merupakan presentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah :
a.       Untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari conoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok benih.
b.      Identitas dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam contoh.
Untuk analisa kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen yaitu : benih murni, benih varietas lain dan kotoran benih.
2.      Uji kadar air
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benihm makin lama daya hidup benih. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar bnih adalah 6% - 8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam. Sedang dalam penyimpanannya menyebabkan naiknya aktivitas pernafasan yang dapat mengakibatkan terkuras habis bahan cadangan makanan dalam benih (Sutopo L. 1993).
3.      Uji daya kecambah
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada penangkal benih akan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik lapangan yang serba optimum. Metoda perkecambahan dengan pengujian di laboratorium hanya menentukan presentase perkecambahan tota. Dan dibatasi pada pemunculan dan perkembangan struktur penting dari embrio, yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal pada kondisi lapangan yang optimum. sedangkan kecam yang tidak menunjukkan keadaan tersebut dinilai sebagai kecambah abnormal. Benih yang tidak normal dan tidak tumbuh setelah periode pengujian tertenti dinilai sebagai benih mati. (Sutopo L. 1993)

1.3  Pengenalan Alat Alat Pengujian Benih
Pengenalan alat perngujian benih disini dimaksudkan supaya dalam mengawali praktikum tentang produksi benih, praktikan mampu tanggap dan bersifat proposional dalam penggunaan peralatan penunjang praktikum di laboratorium teknik produksi benih. Sebagian besar peralatan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan peralatan di laboratorium lainnya. Sehingga dalam penggunaannya perlu kehati hatian yang tinggi, jika praktikan sebelunya tidak dikenalkan dengan alat alat tersebut, ditakutkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, dosen mata kuliah bersangkutan yang bekerjasama dengan teknisi melakukan kegiatan pengenalan alat-alat praktikum di laboratorium teknik produksi benih.

 BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
       Kegiatan praktikum pengenalan alat alat laboratoin teknologi benih dilaksankan pada hari Senin, 25 September 2017 pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB bertempat di laboratoriun Teknik Produksi Benih (Lab. TPB) lantai 2 Politeknik Negeri Jember.
3.2 Alat dan Bahan
       Dalam praktikum ini, praktikan tidak menggunakan bahan sama sekali, karena hanya kegiatan dasar yakni pengenalan alat-alat teknik produksi benih. Berikut ini merupakan daftar alat alat yang ada :
No.
Nama Alat
No.
Nama Alat
1.
Stick Trier
14.
Homogenizer
2.
Grinder
15.
Meja Uji Kemurnian/sortasi
3.
Moisture Tester  “Kett”
16.
Pinset
4.
Seed Counter
17.
Spatula
5.
Manual Centrifugal Devider
18.
Kaca Pembesar/Lup
6.
Cawan /baki plastic
19.
Timbangan Digital
7.
Desikator
20.
Oven (Memmert Celcius 2006)
8.
Sarung Tangan
21.
Scientific Oven
9.
Sartirius BS/BT (timbangan analitik/digital)
22.
Mesin Pengering
10.
Mesin Pengepres kertas
23.
Timbangan O’House
11.
Germinator Box (1)
24.
Germinato Box (3)
12.
Germinator Box (2)
25.
Lampu meja Kemurnian
13.
Penjepit
26.
Substrat (kertas)

3.3 Prosedur kerja
       Berikut ini merupakan langkah – langkah yang dilakuakan praktikan dalam praktikum pengenalan alat-alat yang ada di laboatorium teknik produksi benih adalah :
1.      Praktikan menyiapkan peralatan tulis dan dokumentasi untuk mencatat nama alat dan penggambilan gambar alat.
2.      Pada setiap alat sudah disertai dengan spessifikasi lengkap/informasi mengenai alat, sehingga praktikan juga sebaiknya mendokumentasikannya juga.
3.      Setelah praktikan selesai mencatat dan mendokumentasi seluruh alat yang berhubungan dengan pengujian benih di laboratorium Teknik Produksi Benih, praktikan diharuskan untuk membuat laporan mengenai praktikum pengenalan alat-alat yang terdapat di laboratorium tersebut.

BAB 4
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
      Dibawah ini merupakan tabel hasil pengamatan alat-alat pengujian benih di lapboratorium Teknik Produksi Benih :
No.
Keterangan Alat
1.
1.      Nama : Stick Trier
2.      Fungsi : Stick Trier digunakan untuk pengambilan contoh Primer benih pada karung di gudang.
3.      SOP :
1.      Alat tersebut digunakan untuk menganbil contoh primer dari suatu lot benih sebagai langkah awal dalam pengujian benih.
2.      Pengambilan sample dengan pola zig-zag.
3.      Caranya dengan menusukkan alat tersebut pada masing – masing karung benih bagian atas, tengah dan bawah dengan kemiringan alat 45 ͦ bagi stick yang bagian bawahnya berlubang. Dan pada bagian bawah stick sudah disiapkan alat tamping benih yang akan keluar melalui lubang bawah stick trier.
4.      Hasil pengambilan diletakkan pada wadah yang nantinya hasil keseluruhan akan dihomogenkan.
5.      Keterangan :
 







2.
1.      Nama : Grinder
2.      Fungsi : Digunakan untuk menghancuran benih
3.      SOP :
1.   Pastikan alat sudah terhubung dengan aliran listrik.
2.   Posisikan Grinder di atas meja data dan pastikan tidak miring.
3.   Benih dimasukkan ke dalam tabung sebanyak ¾ dari tabung dengan cara membuka pengunci pada bagian atas dan membuka tutup Grinder dan menutupnya kembali.
4.   Selanjutnya untuk menghancurkan benih tekan dan tahan tombol pada bagian depan bawah alat, durasi penekanan tergantung keinginan.
5.   Jika benih dirasa sudah hancur, benih bisa dikeluarkan kembali dari Grinder dengan cara membuka pengunci dan mengangkat bagian atas alat. Jangan lupa untuk memegang tutup bagian atas ketika hendak membuka kembali, karena jika tidak tutup bagian atas bisa terlempar.
Apabila kegiatan sudah selesai alat harus dibersihkan menggunakan lap basah dan dikeringkat untuk dapat digunakan kembali.
4.      Text Box: Bagian bagian alat :
1. Pegangan : untuk memgang alat.
2. Pengancing : untuk mengunci alat, agar alat terpasang kuat.
3. Tabung/ruangan tempat pemecahan benih yang di dalamnya terdapat pisau seperti pada blender.  
Keterangan :



Belakang
 
Belakang
 
 





3.
1.      Nama : Moisture Tester “Kitt”
2.      Fungsi : Untuk mengukur kadar air secara praktis
3.      SOP :
1.   Sebelum digunakan, pastikan batrai pada alat ter isi dengan penuh.
2.   alat harus diletakkan pada alas yang rata.
3.   Tekan tombol ON pada tombol operasional, tunggu hingga menyala kemudian tekan tombol “Select” untuk memilih jenis biji apa yang akan diuji kadar airnya (karena tidak semua jenis biji dapat diuji kadar airnya menggunakan alat ini), jika sudah dipilih tekan “Mea” .
4.   Benih diletakkan pada mangkuk pembantu dalam keadaan sudah peres dengan wadah untuk kemudia dimasukkan ke dalam Moizture Tester menggunakan corong pembantu.
5.   Jika sudah selesai tinggal menunggu, hasil akan langsung keluar. Pastikan tunggu hingga angka berhenti dengan konstan.
Jika sudah diketahui kadar airnya benih dapat dikeluarkan dari alat. Dan menekan tombol “OFF” pada tombol operasional untuk menon aktivkan alat.
4.      Keterangan :
 















4.
1.      Nama : Seed Counter
2.      Fungsi : Digunakan untuk menghitung jumlah benih dengan batasan sesuai alat nya.
3.      SOP :
1.Pastikan alat Seed Counter sudah terhubung dengan listrik. Dan terletak pada alas yang rata.
2.Tutup bagian atas dilepas terlebih dahulu untuk memudahkan meletakkan benih pada mesin counter.
3.Kemudian benih yang henddak dihitung diletakkan pada wadah berwarna hitam yang terletak di atas alat seed counter.
4.Pastikan wadah penampung benih sudah diletakkan di samping alat seed counter tepat di bawah lubang keluarya benih.
5.Tekan tombol “ON” pada bagian belakang alat.
6.Jika sudah siap, tekan tombol “Counter” pada menu yang ada pada bagian depan seed counter.
7.Kecepatan penghitungan benih dapat diatur sesuai keinginan.
8.Jika semua benih telah selesai dihitung, hasil dari hitungan akan tampak di layar.
9.Matikan kembali seed counter jika sudah tidak digunakan, dan lepas sambungan listriknya.
10.   Prinsip kerja dari alat seed counter ini adalah dengan berputarnya wadah benih berwarna hitam, benih satu per satu akan keluar melewati lubang yang ada pada bagian samping alat dan langsung masuk pada wadah tempat keluarnya benih.
4.     
Seed counter terdiri dari :
1.      Tempat penampung benih (berwarna hitam).
2.      Penampung benih yang sudah keluar. (bagian samping).
3.      Tombol pengatur kecepatan mesin penghitung
4.      Tombol “Count” untuk memulai.
 
 Keterangan :
 








1.2  Pembahasan
Berdasarkan praktikum pengenalan alat-alat pengujian benih baik uji kemurnian, daya tumbuh, maupun uji kadar air yang terletak di laboratorium Teknik produksi benih, telah diketahui bahwa setiap alat dalam kondiri baik dan standart untuk digunakan. Keadaan alat juga perlu diperhatikan sebelum maupun setelah digunakan, sehingga tidak akan mempengaruhi hasil. Karena jika alat dengan kondisi kurang bersih dapat menimbulkan datangnya cendawan dan akan menginfeksi benih yang sedang di lakukan pengujian. Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini mahasiswa mampu untuk mengasai dan menambah pengetahuan tentang alat alat pengujian benih di laboratorium.





BAB 5
KESIMPULAN dan SARAN
1.1  Kesimpulan
Dari praktikum pengenalan alat dapat disimpulkan bahwa laboratorium  teknologi benih Politeknik Negeri Jember memiliki peralatan yang sangat menunjang dalam proses pengujian benih, sehingga hal ini akan sangat membantu praktikan/mahasiswa agar lebih mendalami tentang ilmu teknologi benih yang menjadi salah satu program studi unggulan di jurusan Produsi pertanian.  
Melalui praktikum ini pula praktikan telah mampu untuk mengenal dan mengetahui secara detail engenai peralatan yang akan terus berhubungan dengan kegiatan praktikum selanjutnya.

1.2  Saran
Dalam kegiatan praktikum sebaiknya praktikan tetap menggunakan jas lab, dan alat perlindungan diri lainnya, untuk mengantisipasi agar peralatan di dalam baloratorium tidak terkontaminasi.









DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra Agce G. 2003. Teknologi benih Pengolahan benih dan Tuntunan                   Praktikum. Jakarta. PT RINEKA CIPTA
Sutopo L. 1993. Teknologi Benih. Jakarta. PT RAYA GRAFINDA PERSADA

Komentar

Postingan populer dari blog ini